Rabu, 27 April 2016

Avicenna si Ilmuan Jenius

Dunia barat lebih mengenalnya dengan nama Avicenna. Namun, nama aslinya adalah Abu Ali al- Huseyn bin Abdullah bin Hassan Ali bin Sina atau yang lebih sering dikenal dengan nama Ibnu Sina. Di dunia kedokteran, namanya sudah tak asing lagi. Bahkan ia juga dijuluki sebagai Bapak Kedokteran Modern dan Bapak Kedokteran Dunia. Pria yang lahir lahir pada tahun 370H/980M di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara, Uzbekistan ini meskipun sudah berpulang tapi namanya masih tetap diagungkan. Kematiannya pun dimuliakan.

Ibnu Sina ini tak hanya dikenal sebagai seorang dokter. Ia juga dikenal sebagai seorang filsuf, ilmuwan, serta penulis yang super produktif. Karya-karya besarnya pun masih sering dijadikan rujukan hingga saat ini. Ada banyak inspirasi dan fakta menarik dari kisah hidupnya. Bahkan kita bisa meniru teladan hidupnya yang sederhana namun luar biasa.

Lahir dengan Kecerdasan di Atas Rata-Rata


Latar belakang keluarga Ibnu Sina kebanyakan bekerja dengan cara mengabdi pada negara. Sang ayah selain bekerja di bidang pemerintahan, ia juga adalah seorang pendidik. Beruntung sekali Ibnu Sina dibesarkan oleh keluarga dengan latar belakang pendidikan yang tinggi. Tak heran jika sejak kecil, kecintaannya akan ilmu sangat luar biasa. Ibnu Sina belajar Al-Quran dan sastra dari ayah. Selain itu, seorang guru sengaja didatangkan khusus untuk membantu Ibnu Sina belajar dan menghafal Al-Quran. Sehingga saat usianya baru 10 tahun, Ibnu Sina sudah berhasil menghafal isi kitab suci Al-Quran juga mendalami sejumlah karya sastra.

Ibnu Sina lahir dengan kecerdasan di atas rata-rata. Hal itu pun membuatnya jadi lebih menonjol dari anak lain seusianya. Selain belajar bahasa dan sastra, Ibu Sina juga mempelajari sejumlah bidang lain. Sebut saja geometri, matematika, logika, fikih, sains, hingga kedokteran. Ia juga sudah mempelajari ilmu agama seperti tafsir, tasawuf, dan ushuluddin saat masih kanak-kanak. Sungguh tak terbayangkan betapa giat dan tekunnya ia belajar saat masih anak-anak, ya. Saat anak-anak seusianya mungkin masih asyik bermain, Ibnu Sina sudah tenggelam belajar banyak sekali bidang ilmu.

Terbiasa Bergaul dengan Kalangan Ulama dan Ilmuwan Sejak Masih Kanak-Kanak


Kecintaannya pada ilmu pengetahuan dan kemampuannya mendalami berbagai bidang ilmu tak lepas dari para ulama dan ilmuwan yang mengajarinya saat masih kecil dulu. Untuk belajar ilmu fikih, Ibnu Sina belajar pada ulama besar yang bernama Ismail. Dan ulama ini tinggal di kota Bukhara, sehingga untuk belajar Ibnu Sina harus bolak-balik pulang pergi dari rumahnya ke rumah sang ulama dengan rajin

Ibnu Sina juga berkesempatan belajar ilmu filsafat dari seorang filosof kenamaan bernama Abu Abdillah An-Natili. Saat berkunjung ke Bukhara, filosof tersebut diminta ayah Ibnu Sina untuk tinggal di kediamannya selama beberapa saat agar bisa mengajari Ibnu Sina soal filsafat. Hanya dalam waktu singkat, Ibnu Sina mampu menguasai ilmu filsafat dan kemampuan ini membuat sang guru sangat kagum. Kebiasaannya bergaul dengan kalangan ilmuwan dan ulama membuat lingkaran keilmuan Ibnu Sina makin meluas.

Magnum Opus Al-Qanun fi at-Thibb dan as-Syifa’, Karya Besar yang Memberi Kontribusi Besar dalam Khazanah Keilmuan Khususnya Kedokteran


Tak hanya belajar atau sekadar menghafal teori, Ibnu Sina juga berhasil membuat karya besar, Magnum Opus Al-Qanun fi at-Thibb dan as-Syifa’. As-Syifa’, mahakaryanya ini menitikberatkan pada pengkajian ilmu filsafat. Terdiri dari 18 jilid, As-Syifa’ menjadi salah satu karya terpenting Ibnu Sina yang membagi ilmu pengetahun jadi tiga, yaitu metafisikan, fisika, dan matematika.

Sementara Al-Qanun terdiri dari beberapa risalah. Risalah pertama berisi tentang definisi ilmu kedokteran serta penjelasan detail mengenai organ tubuh manusi. Risalah kedua berisia tentang penjelasan jenis-jenis obat serta sejumlah hal yang yang berkaitan dengan obat-obatan. Tercatat ada 785 jenis tumbuh-tumbuhan yang bisa dijadikan obat menurut karya Ibnu Sina tersebut. Risalah ketiga tak kalah menariknya. Risalah ketiga membahas penjelasan penyakit yang diderita oleh penduduk Khawarizm termasuk sebab, gejala, dan cara pengobatan penyakit tersebut. Risalah keempat tentang jenis penyakit yang masih dikenal hingga saat ini sementara risalah kelima membahas hal-hal yang berkaitan dengan obat-obatan serta peracikannya.

Saat Masih Remaja, Ibnu Sina Berhasil Menyembuhkan Penyakit Raja Bukhara


Setelah mempelajari banyak bidang keilmuan, Ibnu Sina punya ketertarikan tersendiri pada dunia kedokteran. Bahkan ia mendapat gelar asy-Syeikh ar-Rais atas jasanya menyembuhkan penyakit. Saat baru berusia 18 tahun, Ibnu Sina berhasil menyembuhkan penyakit Raja Bukhara, Nuh bin Mansur. Saat itu penyakit sang raja parah dan tidak ada dokter yang berhasil mengobatinya sampai sembuh. Dan Ibnu Sina akhirnya dipanggil ke istana karena kehebatannya menyembuhkan penyakit yang mulai tersohor.

Karena jasa dan keberhasilannya tersebut, Ibnu Sina akhirnya dekat dengan sang raja. Apalagi sang raja punya perpustakaan dengan koleksi buku yang sangat lengkap. Ibnu Sina pun mendapat akses mengunjungi perpustakaan istana yang super lengkap itu dengan mudah. Dari buku-buku yang ia baca di perpustakaan dan khasanah ilmunya yang makin kaya, ia bisa menemukan banyak bahan yang cukup untuk berbagai penemuannya. Namun, sayang suatu hari perpustakaan istana itu terbakar dan orang-orang menuduh Ibnu Sina sebagai pelakunya. Orang-orang tersebut dengan seenaknya sendiri menuduh Ibnu Sina sengaja membakar perpustakaan tersebut untuk menghalangi orang lain mendapat akses dan manfaat dari perpustakaan itu.

Rabu, 11 November 2015

Benarkah Besi berasal dari luar Bumi ?

Bukti Kebenaran Al Quran tentang Penciptaan Besi


“…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ….” (Al-Hadid, QS 57 : 25)

KATA ‘Kami turunkan’ khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia.

Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur’an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti “besi”, kita diberitahu sebagai berikut :
Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni “secara bendawi diturunkan dari langit”, kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.
Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.

Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri.
Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat.

Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut “nova” atau “supernova”.

Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan “diturunkan ke bumi”, persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut.

Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur’an diturunkan.

Keajaiban dan keunikan besi bukan hanya sampai di situ saja. Secara alamiah unsur besi mempunyai 4 isotop, yaitu 54, 56, 57 dan 58. Yang stabil ada 3, yaitu 56, 57 dan 58. Dari ketiganya Isotop 57 adalah satu-satunya yang punya nuclear spin. Uniknya ini sesuai dengan urutan surat Al Hadid (besi) yang merupakan surat ke-57.

Sungguh Al Qur’an adalah petunjuk dan cahaya yang sangat terang. Maha Benar Allah SWT dengan segala firman-Nya. [islampos/tifani]

sumber berita : islampos


Rabu, 21 Oktober 2015

Ternyata, negara inilah yang membantu Eropa ketika Kelaparan Melanda




Antara tahun 1845-1852 M kelaparan hebat terjadi di seantero Eropa. Peristiwa itu dikenal dengan "the Great Hunger". Walaupun bencana kelaparan merata di Eropa, namun kelaparan terparah terjadi di Irlandia dan Skotlandia.

Kelaparan ini disebabkan panen kentang yang berulang kali gagal, sementara kentang yang ada diserang jamur berbahaya sehingga tidak dapat dikonsumsi. Selain itu kelaparan juga disebabkan oleh kebijakan pemerintah Inggris yang mengekspor bibit kentang ke wilayah utara serta pemberlakuan tanam paksa dengan harga sewa tanah yang tinggi terhadap petani Irlandia, yang saat itu dibawah kekuasaan Inggris.

Akibat bencana kelaparan ini angka kematian meningkat, lebih dari 1 juta orang meninggal dunia, terjadi imigrasi besar-besaran yang membuat jumlah penduduk Irlandia berkurang sebanyak 25%.

Mendengar peristiwa itu Sultan Ottoman Turki Abdul Majid I menyatakan keinginannya untuk mengirimkan bantuan sebesar 10.000 sterling demi membantu para petani Irlandia. Akan tetapi Ratu Victoria meminta Sultan untuk mengirimkan 1.000 sterling saja. Permintaan Ratu Victoria memang aneh, sepertinya dia tidak mau terlihat rendah karena sebelumnya hanya mengirimkan 2.000 sterling, jumlah yang jauh lebih kecil dibanding tawaran Sultan Turki. Sultan pun sepakat dengan permintaan tersebut. Dia hanya mengirimkan 1.000 sterling, namun secara diam-diam Sang Sultan mengirimkan 5 kapal besar yang memuat makanan, sepatu dan keperluan lainnya.

Mengetahui hal itu, pemerintah Inggris berusaha memblokir kapal yang membawa bantuan tersebut, akan tetapi kapal-kapal itu berhasil berlabuh di pelabuhan Drogheda dengan aman. Setelah mengantarkan kapal tersebut, para pelaut Ottoman meninggalkan pelabuhan Drogheda dan kembali ke Turki. Atas pemberian itu masyarakat Irlandia menyampaikan rasa terima kasih kepada sultan Abul Majid I melalui sebuah surat yang hingga saat ini masih tersimpan rapi di mesium arsip Turki. Dalam surat tersebut para pembesar dan bangsawan Irlandia menyampaikan pujian kepada Sultan, dan berharap agar tindakan Ottoman menjadi contoh bagi negara-negara lainnya di Eropa.

Hingga kini peristiwa bersejarah itu masih sangat membekas di hati masyarakat Irlandia, terutama bagi mereka yang tinggal disekitar pelabuhan Drogheda. Dan sejak peristiwa itu pula masyarakat Irlandia menganggap Turki seperti saudara sendiri, sehingga tak jarang siapapun yang pernah berkunjung ke Irlandia khususnya ke Drogheda dapat dengan mudah menyaksikan hal-hal yang bernuansa Turki, bahkan salah satu klub sepak bola Irlandia Drogheda United menjadikan lambang kesultanan Ottoman sebagai lambang klubnya, sebagai penghormatan terhadap kekhalifaan Ottoman Turki. Mereka bangga dengan lambang tersebut disaat sebagian kaum muslimin bangga dengan jersey berlambangkan salib.

Allahulmustaan..

Begitulah jadinya bila islam berjaya.
Biarkan Sejarah Bicara.
(Disadur dari: Shalatin Daulah Al-Utsmaniyah)
Madinah 01 Sya'ban 1436 H
ACT El-Gharantaly

Selasa, 17 Maret 2015

ME VE BU MA JU SA U NE

Teman teman guru mister adalah orang-orang yang hebat, penuh energi dan totalitas. Salah satu yang mister kagumi adalah Ms Aty atau sering mister panggil dengan panggilan bundo.

Bukan tanpa alasan mister memanggil dia bundo karena Ms Aty adalah guru senior di sekolah dan sudah mister anggap sebagai orang tua mister sendiri *orang tua yang sering mister kerjain tepatnya hehehe Piss yo bundo :)



Yang selalu mister ingat dengan kegiatan si bundo ketika mengajar adalah lagu rotasi revolusi dari planet-planet, berhubung si bundo kebagian ngajar pelajaran science dengan tema tahunan yang hampir sama yaitu pengenalan planet dan rotasi revolusinya. Dengan singkatannya ME VE BU MA JU SA U NE PLU sampai pada suatu masa PLU nya terbuang dari urutan planet sehingga susunannnya hanya ME VE BU MA JU SA U NE tok.

Di usia yang tak muda lagi, si bundo tetap semangat bernyanyi rotasi revolusi dengan anak-anak membuat formasi rotasi revolusi....... hmmm memori ini seperti membawa mister kembali ke dalam kelas, melihat kelincahan pasukan 2A dan melihat formasi rotasi revolusi yang diperagakan beberapa siswa dan tidak lupa tentu saja nyanyian si bundo :)

Welcome Back To Me

Sudah lama sekali mister ga update ni blog. bukan lupa sih cuma masih bingung mau ngisi konten apa karena perjalanan mister sebagai guru terhenti tahun 2012 dulu hihi, Semenjak itu mister fokus di blog andi muhamad dan blog solusi sosmed.

Nah beberapa hari yang lalu iseng pengen edit lagi blog ini, entah dapat wangsit dari mana jadi pengen ganti gambar, edit template dan puncaknya malam ini (waktu indonesia bagian ciputat) jadi pengen nulis post baru.

Blog mister yang inni memang dikhususkan untuk menampung ilmu ilmu yang bisa di share nantinya. Dulu ketika profesi mister sebagai guru sih gampang kan tinggal upload atau isi konten blog ini dengan materi pelajaran yang pernah mister pake di kelas, tapi sekarang mister harus muter muter alun alun eh, muter muter cari sumber ilmu yang bisa di share dan bermanfaat nantinya.

oke, semoga salam perkenalan yang ga biasa ini karena ada di tengah-tengah post blog bisa diterima dan bisa bikin ide ide untuk menulis kembali mengalir.

so, welcome back to me :)